PEMANFAATAN DAN KONSERVASI LAHAN BASAH DILINGKUNGAN KAMPUS
Kota Banjarmasin berada di bawah permukaan laut yang dipengaruhi
oleh pasang naik dan pasang surut (pasut) air laut. Bentang alam kota yang
relatif landai ini menyebabkan terbentuknya kawasan lahan rawa dan terdapat
ratusan saluran air baik alami dan buatan berupa sungai dan terusan (kanal).
Lahan basah adalah suatu wilayah yang tergenang air, baik alami
maupun buatan, tetap atau sementara, mengalir atau tergenang, tawar asin atau
payau, termasuk di dalamnya wilayah laut yang kedalamannya kurang dari 6 m pada
waktu air surut paling rendah.
Lahan basah dapat dimanfaatkan sebagai :
a)
Mencegah banjir
b)
Mencegah abrasi pantai
c)
Mencegah intrusi air laut
d) Menghasilkan material alam yang bernilai ekonomis
e)
Sebagai sarana transportasi
f)
Sebagai lokasi pendidikan
dan penelitian
Seperti hal nya yang dilakukan oleh universitas lambung mangkurat
yang sudah mulai memanfaatkan lahan basah menjadi lahan konservatif.
Pemanfaatan lahan basah ini terealisasi lewat pembangunan serta tata kelola
pada lingkungan kampus seperti :
Salurana air (irigasi) sebagai solusi dari kendala lahan basah
yang menggenang yang dijaga
kebersihan sehingga membuat lingkungan kampus tetap bersih
kebersihan sehingga membuat lingkungan kampus tetap bersih
Pembuatan lapangan terbuka yang diperuntukan bagi mahasiswa agar
dimanfaatkan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan-kegiatan kampus yang
dilengkapi dengan gazebo-gazebo
Pemanfaatan lahan basah dengan menggunakan sebagai lahan
konservasi para binatang seperti burung, ikan angsa dll
Demikian pemanfaatan lahan basah yang dilakukan oleh Pihak
Universitas Lambung Mangkurat yang mana memiliki manfaat yang sangat berdaya
guna bagi masyarakat terutama bagi para mahasiswa. Lahan basah sangat unik dan
memiliki kepentingan ekologis yang luas, mulai tingkat lokal hingga global.
Lahan basah bisa diberdayakan secara produktif bagi ekonomi local apabila dapat
dimanfaatkan secara efektif dan benar.