PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI
AKADEMIK PERGURUAN TINGGI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada bidang layanan administrasi akademik
di perguruan tinggi menjadi suatu kebutuhan, bukan hanya sekedar prestise atau lifestyle
manajemen pendidikan tinggi modern.
(Sumber gambar :
https://pixabay.com/)
Namun
dalam implementasi-nya, banyak kendala yang ditemui perguruan tinggi dalam
menerapkan TIK dalam proses pengelolaan kelembagaan ini baik faktor teknis
maupun non teknis. Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik
lembaga pendidikan tinggi akan bermuara pada meningkatnya kinerja lembaga
pendidikan tinggi dan kualitas produk.
Kebijakan
ini akan bermakna manakala dikaitkan dengan upaya pemenuhan layanan manajemen
lembaga pendidikan yang bermutu, program pengajaran yang bermutu, fasilitas
pendidikan yang bermutu, dan staf pendidikan yang bermutu pula.
Terkait
dengan konteks kekinian, pemanfaatan TIK dalam pelaksanaan kebijakan penguatan
tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik lembaga pendidikan tinggi,
implementasi sistem informasi dalam pelayanan manajemen pendidikan tinggi sudah
tentu bisa dikatakan sangat tepat.
Pada
prakteknya, hampir bisa ditemui di banyak perguruan tinggi implementasi Sistem
Informasi Manajemen (SIM) bisa didapati dengan berbagai bentuk, baik yang
sangat sederhana bahkan sampai dengan tingkat kerumitan yang sangat tinggi
Sistem
Informasi Akademik (SIA) dihimpun dari berbagai macam data yang dikelola dan
diproses se-otomatis mungkin dengan alat dan metoda sehingga menghasilkan
informasi yang diperlukan bagi terlaksananya kegiatan akademis. Sistem ini dibagi
ke dalam beberapa subsistem: (a) Seleksi dan registrasi mahasiswa baru; (b)
Kurikulum dan bidang studi; (c) Perkuliahan, tugas, ujian; (d) Pengelolaan dan
pengembangan dosen; dan (e) Kelulusan, wisuda, alumni. Penggunaan TIK dalam
mendukung proses ini merupakan salah satu bentuk kepekaan lembaga dalam
mencapai kesuksesan. Terkait dengan kepekaan ini, Webb dan Pettigrew (Hoyt,
2007: 1) menyatakan bahwa kepekaan lembaga (organizational responsiveness)
merupakan isu utama yang menentukan kesuksesan dalam berusaha.
Efektivitas
manajemen SIA, Budaya TIK, Ketersediaan Fasilitas TIK, Kualitas SDM SIA, secara
simultan memberikan pengaruh yang signifikan dan memiliki sumbangan yang sangat
besar terhadap kinerja perguruan tinggi.
Penyiapan
budaya Sistem Informasi Akademik berbasis TIK perlu ditanamkan pada setiap individu
yang ada dilembaga. Bagi para pembuat kebijakan/keputusan, termasuk para dosen,
produk sistem informasi akademik harus benarbenar dijadikan bahan atau sandaran
dalam memecahkan permasalahan atau membuat kebijakan terkait dengan peningkatan
kinerja lembaga. Mereka diharapkan memiliki pemahaman yang memadai akan
filosofi diterapkannya sistem informasi akademik berbasis TIK, memahami
mekanisme dan manfaat serta tahu bagaimana melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar